Setetes Air Mata di Ulang tahun My dearest Son"Angger" :( ---Just in memory

Hari ini tanggal 11 Maret 2011, tepat ulang taun ke-4 My dearest Son Angger. Tapi taon ini gk seperti taon taon sebelumnya. Taon ini kita tidak bisa merayakan bersama untuk membuka kado serta meniup lilin bersama. Mungkin bulan ini menginjak bulan ke 8 kamu meninggalkan kita semua disini. Meski kamu sebenernya ada, tapi sepertinya sangat mustahil untuk bisa berkumpul kembali bersama kami… :(

Flashback ke empat taon yg lalu ya….
Awal cerita diempat taon yg lalu aku bertemu seorang wanita hamil di kantor suamiku (saat itu aku & suami masih berpacaran), dan aku coba menanyakan siapa wanita itu. Ternyata dia istri dr salah satu karyawan freelancenya.. Semenjak kelahiran anak dari wanita itu, aku semakin sering datang kekantor itu sekedar menggendong & mencium anak kecil yg lucu itu..Akhirnya aku menjadi dekat & akrab sm wanita itu, usianya ternyata dibawahku..
Belum genap berusia 3 bulan anak itu, sewa kantor suamiku habis, dia harus cari kontrakan lagi, mungkin cari posisi dipinggir jalan saja. Tetapi sebelum dapat tempat yg baru, smua brg2 n karyawannya pindah dirumah Ibu mertuaku. Sampai akhirnya suamiku dpat kontrakan baru & pindahan, Ibu Mertuaku meminta agar wanita itu & anaknya yg masih bayi itu tetap tinggal disana. Akhirnya dia & suami setuju. Selama tinggal bersama mertua, aku semakin sering datang kesana. Dan aku semakin mengenal mereka. Ternyata sang suami seorang yg sangat pemalas, kerjaannya hanya makan, tidur, dan begadang main bilyard dgn taruhan. Padahal utk makan & tidur tidak dipungut biaya sepeserpun oleh Ibu Mertua karena iba. Sering kali sang suami dikasih kerjaan sama suamiku untuk freelance di kantor dia utk bbrp event, awalnya berjalan lancar, tapi lama kelamaan dia suka mangkir apalagi gaji suka diminta dimuka…kemudian kabur. Pernah juga bermasalah karena melarikan mobil rental, yg ditagih suamiku. Tentu saja pemilik rentcar tsb tdk percaya, karena sngat tau klaurgaku spt apa. Dan si istri pun jarang sekali dikasih uang, dan si bayi sering sekali kehabisan susu, hanya dikasih air putih ato air gula. Jadi utk membelikan susu anaknya sering skali tdk mampu. Dia hanya mengandalkan pemberian dari teman2nya…Kalo liat kondisi kluarganya  sangat miris skali memang, suamiku iba, tetapi ternyata dasar orang gk tau dikasihani, malahan dia suka membohongi suamiku serta kantor suamiku….Pdhl kita beranggapn spt pepatah “Jangan kau beri ikan pd seseorang, lebih baik kau berikan kail untuk mencari ikan saja”
Sampai diulangtahunnya yg pertama si baby merayakan ultah bersama aku & suami. Kasian sekali, aku ingat mainan penguin itu jd kado ultah pertamanya dariku..
Saking  dekatnya, aku sering mengajak pergi baby itu bersama suamiku. Serasa jd anakku sendiri. Dan ketika dia sakit pun aku gk segan segan kluar uang utk membawanya ke spA.
Ketika aku dan suami menikah, kedua ortu ank itu memutuskan pindah dari rumah mertua. Hampir 3 bulan kita tidak bertemu, ternyata anak itu sm kedua ortunya tingal disalah satu rumah sahabatnya. Akhirnya masuk bulan ke empat aku dan suami memutuskan pindah dirumah sendiri. Dan saat itu wanita Itu & suami datang kerumah baru kami & menanyakan kabar kami, tentu saja saya & suami sangat senang bertemu dgn anak itu lagi, meski belum berumur 1,5 thn dia anaknya sangat lincah. Apalagi waktu itu kondisiku hamil, semakin membuatku mencintai anak kecil.
Bbrp minggu kemudian, Ibu anak itu menelpon saya utk menitipkan anknya. Jadi dia berangkat ke luar negeri utk jadi TKW dgn alasan utk memperbaiki hidupnya. Jadi skrg posisi anaknya tetap dititipkan sahabatnya dan sy diminta dgn sangat untuk menjemput anak itu & merawatnya selama dia bekerja nanti, karena dia sangat takut akan kondisi kejiwaan anaknya, karena ternyata dia tiipkan pd seorang bujangan yg ternyata istri simpanan salah satu pejabat dikotaku.sungguh miris mendengarnya. Akhirnya semalaman berdiskusi dgn suami ttg masalah ini. Dan kita putuskan bahwa kita akan merawat anak tsb, sesuai amanat dr Ibunya. Keesok harinya kita memutuskan crita keortu kita bahwa akan mrawat anak tsb, smua ortu kita suka dgn sikap kita, tp kurang setuju, dgn alasan saat itu sy lg hamil, apa mungkin merawat seorang anak kecil spt itu. Kami berdua meyakinkan mrk klo kita bs. Sepulang kantor, kita menuju kerumah yg dimaksud & mengutarakan niatnya kepada Bpk anak itu. Dgn senang hati dia memberikan anaknya, asalan dia bs ketemu sama anaknya lagi.
Mulailah dari malam itu kami berdua berusaha merawat anak itu sepenuh hati. Berbekal pakaian yg melekan ditubuhnya saja & 1 buah dot susu serta sekotak kecil susu Dan*** kami berusaha merawatnya. Maski sudah bbrp bln tidak bertemu , tetapi anak itu terlihat sngat akrab dgn kami, dia mudah beradaptasi. Awalnya kita sempat kelimpungan karena tdk dibantu oleh babysitter. Dan ternyata setelah melihat anak itu, banyak org yg saying sm dia, apalagi kluargaku..Mreka byk membantu ketika aku kerja, Mama & Papa yg menjaga anak itu, sudah dianggap cucu sendiri. Dan aku kagetnya dia langsung memanggilku Mami, mulai saat itu aku dipanggil Mami, & suamiku Papi..
Dan dia selalu kukenalkan ke relasi serta temanku sebagai anakku….”Angger”.
Diulang tahunnya yg kedua dia sudah mulai pandai menyanyi serta berhitung, dan kita merayakannya bersama kluarga & meniup lilin ulang tahunnya…sungguh kenangan indah. Tepat 1 bulan setelah ultah ke-2nya, aku mlahirkan anak pertamaku..”Sakti”, tapi dia tau kalo bakalan punya adek & dia minta dipanggil Kakak, sungguh manis kehidupan kami, 2 laki laki kecil yg lucu ada dikehidupan aku & suami..
Begitujuga diperayaan ultahnya yg ke-3, tepat hari kelahirannya kita hanya merayakannya dgn makan bersama & bermain sepuasnya diarena permainan. Tp ultah Angger dirayakan meriah bersamaan dgn ultah Adek yg pertama..Dan selama itu pula ortunya tidak pernah muncul saat ulang tahun dia, paling tidak tanpa memberi kadopun dia mengucapkan selamat ulang tahun anaknya..
Selama hampir dua tahun Angger bersama kami , hanya bbrp kali saja bpknya dtg menjenguk, kala itu karena ada Kakaknya yg dari Irian dating ke Jawa ingin bertemu keponakannya, & juga pernah ketika neneknya datang dr Kalimantan, kemudian Angger diajak menginap disalahsatu rumah sodaranya, tapi 2 hari dia terus menerus mencari Mami & Papinya, akhirnya kamipun menjemput dia, karena kasian, dia gk mau makan & tidur, hanya mencari mami & Papi. Memang sangat rentan anak usia segitu, yg dia tau orang tuannya hanyalah kami.Padahal kami sudah berusaha menjelaskannya, tapi mungkin belum paham saja.
Suatu pagi sy mendapat telepon dri  Ibunya Angger, bahwa Mamanya dia (ato Opungny Angger ) akan kemari untuk menjemput cucunya. Rasanya seperti kesambar gledek…gk percaya akan secepat itu akan berpisah, padahal dia sdh seperti anak kami sendiri, tp suami serta kluarga yg lain mensuport sy agar tidak bole patah semangat, karena msih ada Sakti kecil yg perlu dirawat. Akhirnya hari yg dinantikan datang juga…saat itu dia harus berangkat juga bersama Opungnya. Aku memutuskan utk tetap ngantor hari itu, karena tidak mau terlihat sedih didpan smua kluargaku terutama Angger, sangat berat memang. Apalagi mendengar crita Opungnya bahwa kehidupan mreka jauh dari kehidupan kami. Disana tempatnya pedalaman Sumatra, mreka tidak ada mobil, tidak ada kamar tidur yang nyaman serta AC. Utk makan sehari haripun mreka mengaku agak kesulitan. Semoga bekal dari kami bisa sedikit membantu beban kluarga mereka ya..
Tapi kita yakin, meski bagaimanapun kondisi kluarga mereka, tapi yg lebih berhak atas anak itu adalah mereka. Mereka adalah darah daging sebenarnya. Mreka pasti akan mengusahakan yg terbaik utk anak cucunya. Jika anak itu tetap disini akan sangat kasian sekali, karena harus terpaksa tau klo sebenarnya Bpknya sudah punya pacar lagi serta memfoya foyakan uang hasil keringat istrinya utk hal hal maksiat. Dan Bpknya sering skali meminjam nama anaknya utk meminta uang serta harta kepada teman ato kluarganya.. Sangat miris memang, dilemma..

Semoga diultah ke-4 ini Angger bisa menjadi anak yg hebat, yg bisa dibanggakan. Meski kita gk bs tiup lilin & berdoa bersama. Mami & Papi yakin kamu akan terobati dgn kado , foto serta sepucuk surat yg telah kita kirimkan..Moga moga gk telat smp disana ya
Peluk cium dari Mami, Papi, dan Dek Sakti
Love u forever… ^_^